DIKSI ATAU PILIHAN KATA
By : utamibiran
DIKSI (PILIHAN
KATA)
Jika kita menulis atau berbicara, kita
itu selalu menggunakan kata. Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok kata,
klausa, kalimat, paragraph dan akhirnya sebuah wacana.
Di dalam sebuah karangan, diksi
bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah
cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk
menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan
gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian
dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan individu atau karakteristik,
atau memiliki nilai artistik yang tinggi.
Definisi Diksi
Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan
kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau
Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk
mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Fungsi Diksi
a) Melambangkan
gagasan yang diekspresikan secara
verbal.
b) Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan
komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah
perbedaan penafsiran.
e) Mencagah
salah pemahaman.
f) Mengefektifkan
pencapaian target komunikasi.
Manfaat Diksi
1.
Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim
dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2.
Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari
orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat
menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Syarat-Syarat
Ketepatan Diksi
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata
untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar,
seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap
penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya
untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.
Selain pilihan kata yang tepat,
efektivitas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna
bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.
Adapun
syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :
1) Membedakan secara
cermat denotasi dan konotasi.
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas
atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan
bermacam-macam makna. Contoh :
Bunga eldeweis
hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
Sinta
adalah ·bunga desa di
kampungnya. (Konotasi)
2) Membedakan
dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
Siapa ·pengubah peraturan
yang memberatkan pengusaha?
Pembebasan
bea masuk untuk jenis· barang tertentu adalah peubah peraturan yang
selama ini memberatkan pengusaha.
3) Membedakan
kata-kata yang mirip ejaannya.
Intensif
–·
insensif
Karton
–·
kartun
Korporasi
–· koperasi
4) Tidak
menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman
belum dapat dipastikan. Contoh :
·Modern : canggih (secara
subjektif)
·Modern :
terbaru atau muktahir (menurut kamus)
·Canggih :
banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual (menurut
kamus)
5) Waspada
terhadap penggunaan imbuhan asing.
·
Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
·
Koordinir seharusnya koordinasi.
6) Membedakan
pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Pasangan
yang salah
|
Pasangan
yang benar
|
antara
..... dengan ....
|
antara
.... dan .....
|
tidak
..... melainkan .....
|
tidak
..... tetapi .....
|
baik
..... ataupun .....
|
baik
..... maupun .....
|
bukan
..... tetapi .....
|
bukan
...... melainkan .....
|
7) Membedakan
kata umum dan kata khusus secara cermat.
Kata umum adalah sebuah kata yang
mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya.
Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada
pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret. Contoh :
Kata
umum : melihat·
Kata
khusus: melotot,· membelak, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi,
menonton, memandang, menatap.
8) Memperhatikan
perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Isu
(berasal dari bahasa Inggris· “issue”) berarti publikasi, perkara.
Isu
(dalam bahasa Indonesia)· berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar
angin, desas-desus.
9) Menggunakan
dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.
Sinonim adalah
kata-kata yang memiliki arti sama.
Homofoni adalah
kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Homografi adalah
kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.
Sinonim
: Hamil (manusia) – Bunting· (hewan)
Homofoni
: Bank (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak laki-laki)
Homografi
: Apel (buah) – Apel (upacara)
10) Menggunakan
kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
Kata abstrak mempunyai referensi berupa
konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi objek yang diamati. Contoh :
Kata
abstrak·
Kebaikkan seseorang
kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
Kata
konkret·
APBN
RI mengalami kenaikkan lima belas persen.
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis
harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :
Makna
sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri.
Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1. Makna Leksikal
Makna yang sesuai dengan referennya,
sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm
kehidupan kita.
Contoh:
Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya
penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna
Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna
gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses
reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku
yang bermakna “banyak buku”.
2. Makna Referensial dan Nonreferensial
Makna referensial & nonreferensial
perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka
kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh
kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata
bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen.
Contoh:
Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna
nonreferensial).
3. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli,
makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata
kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran
badannya normal.
Makna konotatif adalah: makna lain
yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa
orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada
contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa
yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki
konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan
ramping.
4. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang
dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Contoh:
Kata kuda memiliki makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yg bisa
dikendarai”.
Makna asosiatif adalah makna yang
dimiliki sebuah leksem / kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan
suatu yang berada diluar bahasa . Contoh: Kata melati berasosiasi dg suatu yg
suci / kesucian. Kata merah berasosiasi berani / paham komunis.
5. Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata, walaupun secara
sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan dapat
menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan
dalam suatu kalimat. Contoh: Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi
bisa juga hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna air yang berada di sumur,
di gelas, di bak mandi atau air hujan.
Makna istilah memiliki makna yang
tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu
hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Contoh: Kata
tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di bidang hukum, kata tahanan itu
sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu perkara.
6. Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud
dengan idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa baik kata,
frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal,
baik unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contoh:
Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yg
disebut makna dasar, Kata rumah kayu bermakna, rumah yang terbuat dari kayu.
Makna pribahasa bersifat
memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama
perumpamaan. Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam
peribahasa
7. Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kata, frase dan
kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. Contoh: Putri malam bermakna
bulan , Raja siang bermakna matahari.
Agar
dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang
baik harus memenuhi syarat, seperti :
• Ketepatan
dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
• Seorang
pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa
makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
• Menguasai
berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah
kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
Contoh Paragraf
:
1).
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan kawanku. Udara disana sangat sejuk.
Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak
lama kemudian.
2).
Liburan tahun ini Aku dan kawanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat
senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh
semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga
seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami.
Sumber
lain : Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
2006.
Tag :
Learning,
Bad Design
By : utamibiranInteraksi Manusia dan Komputer
Bad
Design
Bad design adalah sebuah desaign yang
yang memiliki tata letak atau penataan warna yang tidak enak untuk dilihat atau
tidak efektif untuk digunakan. Bad design dalam interaksi manusia dengan
komputer dapat ditemui dalam beberapa kasus diantaranya bad design dalam suatu
hardware, aplikasi, web, blog dan masih banyak lagi. Design itu sendiri adalah biasa diterjemahkan sebagai seni terapan,
arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.
Untuk contoh bad design yang pertama
saya akan memperlihatkan website yang mempunyai tampilan buruk. Ada baiknya jika ingin membuat sebuah website
cukup simple saja dan yang pastinya tidak mengganggu penglihatan. Dan berikut
ini adalah salah satu contoh website :
Alasan mengapa web tersebut memiliki
desain yang buruk (bad design):
·
Ketika memasuki website tersebut,
hal pertama yang dilihat adalah tampilannya. Tampilan yang ada didalam website
tersebut sangat membingungkan, terlebih lagi banyak gambar-gambar yang tidak
penting atau tidak jelas gunanya untuk apa.
·
Loading memakan waktu yang lama.
·
Halaman pertama (index/home) tidak
sesuai dengan standar browser pada umumnya (800x600pixel).
·
Halaman harus di-scroll menyamping
·
Tidak memiliki fokus tema.
·
Peletakan elemen (teks,paragraf,gambar)
yang berantakan.
·
Tombol navigasi yang tidak teratur.
·
Tata letak frame-frame terkesan
acak-acakan.
·
Terdapat broken link (link tanpa
tujuan).
·
Terdapat gif (gambar bergerak) yang
tidak sinkron dengan tema web.
·
Pada halaman awal, tidak dijelaskan
tujuan web tersebut dibuat. Tetapi langsung memajang produk.
·
Kombinasi warna pada tulisan yang
tidak sesuai.
·
Banyak pilihan menu yang tidak
sesuai dengan web, dan banyak sekali menu-menu yang terhalang oleh gambar yang
tidak jelas.
Saran :
·
Seharus nya tata letak dari post nya
bisa lebih dirapihkan lagi.
·
Halaman disesuaikan dengan standar browser.
·
Memberikan link yang benar bukan
broken link.
·
Judul web nya pun lebih baik yang
sederhana saja.
·
Kombinasi warna pada tulisan yang
harus diubah, jika perlu disamakan saja warna pada setiap tulisan.
·
Harus menentukan tema daari website.
·
Jangan meletakkan gambar yang tidak
sesuai tema.
·
Lebih memperhatikan kombinasi warna
agar website menjadi lebih menarik.
·
Tata letak dari gambar dan isi
content lebih diperhatikan lagi.
Bad
program
Sebuah
program seharusnya dibangun dengan interface (antarmuka) semenarik mungkin, serapi
mungkin dan selengkap mungkin agar tidak begitu membuat pemakai bingung dan
menyebabkan tidak digunakannya program terseut. Hal tersebut dilakukan untuk
menarik perhatian pmembantu para user menggunakan program dengan seefisien
mungkin. Tetapi masih banyak program yang dirancang sederhana sehingga para
user tidak hanya menggunakan 1 program tapi menggunakan banyak program.
Contoh program yang menurut saya memiliki
fungsi kurang lengkap adalah :
Contoh program kalkulator ini dibuat
dengan Ms. Visual Basic 6.0, sehingga tampilan yang ditampilkan lebih seadanya.
Operator yang digunakan hanya 4 operator yang menurut saya kurang lengkap dan
masih user akan beranggapan lebih baik menggunakan cara hitung manual.
Pada program ini pula memiliki tempat
input 2 dan 1 output menurut saya kurang efektif dalam proses pengerjaannya.
Aplikasi yang digunakan untuk membuat kalkulator ini termasuk aplikasi yang
sudah terlewatkan zaman. Ini adalah solusi yang lebih baik untuk membuat
kalkulator.
Sedikit ulasan Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan
dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET
Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan
alat ini, para programmer
dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET,
dan juga aplikasi command-line. Jadi
aplikasi ini terbilang lebih baru dari Ms. Visual Basic 6. Berikut contoh
program yang disarankan untuk merubah program kalkulator sebelumnya :
Bad Design Handphone
Siemens
Xelibri 6
Siemens
memasuki pasaran telefon fesyen, Pada tahun 2003 Siemens dengan bantuan
beberapa pereka fesyen dan firma rekaan industi IDEO menghasilkan telefon Xelibri. Sebanyak 8 telefon Xelibri dihasilkan di dalam
koleksi telefon fesyen ini dan setiap satunya diharapkan cukup bergaya untuk
menjadi aksesori fesyen. Xelibri 6
ialah peranti berbentuk bekas bedak solek. Apabila dibuka terdapat cermin
mengelilingi skrin telefon. Di atas kertas idelefon berbetuk bekas bedak
mungkin idea yang munasabah. Namun apabila hanya dihasilkan dalam bentuk
fizikal Xelibri 6 sebenarnya kelihatan seperti tempat duduk tandas lengkap
dengan lubang pada bahagian tengah dan papan kekunci di atas tempat melabuhkan
punggung! Beberapa bulan selepas dijual, kesemua telefon di dalam koleksi
Xelibri dihentikan pengeluarannya kerana tidak langsung mendapat sambutan.
Handphone ini kelihatan
seperti tempat duduk tandas. Handphone yang baik adalah hand phone yang mudah
digunakan oleh user atau sering disebut user friendly. Namun, pada kasus Siemens Xelibri 6 justru hp
menyulitkan user untuk menggunakannya baik untuk mnelfon atau mengirim pesan
singkat sms dan terkesan hp tersebut hanya mengandalkan model.
Tag :
News,
Proyek Valentineheart
By : utamibiran
Assalamu’alaikum
teman.
Kali ini
saya akan menjelaskan cara membuat Valentineheart light.
Saya belum tertarik
sebelumnya membuat ini karena sejujurnya ini sama sekali bukan bidang saya.
Saya kuliah dijurusan Sistem Informasi yang seharusnya mendalami ilmu analis.
Sampai saya sering melihat teman-teman saya membuat trafficlight mini dan
sayapun tertarik ingin membuat yang seperti itu.
Setelah
browsing panjang akhirnya saya temukan valentineheart ini.
Proyek ini berkedip 18 LED pada tiga tingkat
yang berbeda dan kita dapat menggunakan ini
untuk membuat Valentineheart
eye-catching. Sirkuit tetap sederhana (dan murah) dengan menggunakan IC
4060B yang merupakan counter dan osilator (jam) dalam satu paket. Sirkuit
memerlukan pasokan 9V, seperti baterai PP3. Itu tidak akan bekerja dengan
tegangan rendah dan tegangan yang lebih tinggi akan menghancurkan LED.
Resistor
variabel preset dapat digunakan untuk menyesuaikan osilator frekuensi dan ini
menentukan tingkat flash LED. IC membatasi arus ke dan dari output yang
jadi LED dapat dihubungkan dengan aman tanpa resistor seri untuk membatasi
arus. Bagian stripboard dari sirkuit mudah untuk membangun tetapi kabel
untuk LED membutuhkan perawatan sehingga memberikan petunjuk rinci di bawah
ini.
Cetak dan lem tamplate berikut ke
kartu tebal, hardboard dll.
Peringatan!
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED.
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED.
Bahan yang diperlukan
- resistor: 10k, 470k
- preset: 47k (ini bisa menjadi 100k
jika diperlukan)
- kapasitor: 0.1µF
- 4060B IC
- 16-pin DIL soket untuk IC
- LED × 18, 5mm diameter, merah
(atau setiap campuran merah, oranye, kuning dan hijau)
- on/off switch
- baterai klip untuk 9V PP3
- stripboard 13 baris × 18 lubang
Tata letak Stripboard
Membangun sirkuit
- Mulai dengan menyolder komponen ke
stripboard seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas. Melakukan tidak memasukkan 4060B IC
pada tahap ini.
Menyusun
LED:
- Potong bentuk yang cocok dari kaku
kartu (atau serupa bahan), seperti Valentineheart template.Cat atau warna
kartu pada tahap ini jika diperlukan.
- Rencana tata letak LED 18
(disarankan posisi ditandai pada template).
- 5mm lubang bor untuk LED -
menempatkan kartu pada sepotong kayu memo untuk melakukan hal ini tanpa
merusak kartu atau tabel.
- Mendorong LED ke dalam lubang,
mereka harus cocok cukup ketat dan lem tidak boleh diperlukan.
- Label LED D1 - D18 secara acak di
bagian belakang kartu.
Kabel LED:
Menggunakan
terdampar kawat untuk semua sambungan LED dan solder semua kabel dekat LED
tubuh sehingga mengarah dapat dipotong pendek kemudian.
Warna kawat
disarankan untuk menghindari kebingungan, tetapi kita dapat menggunakan warna lain jika kita inginkan, listrik tidak akan
keberatan! Misalnya kita dapat menggunakan merah dan hitam seperti yang
disarankan, tetapi pengganti kuning dan putih untuk biru dan hijau yang
disarankan.
7. Potong semua LED pendek mengarah menjadi
sangat singkat untuk memudahkan identifikasi
- Hubungkan merah kawat untuk
menghubungkan semua petunjuk panjang D1, D2, dan D3.
Ingatlah untuk solder kabel dekat LED tubuh sehingga memimpin panjang dapat dipotong pendek kemudian. - Hubungkan kabel hitam untuk menghubungkan
semua pendek mengarah D16, D17 dan D18.
- Menggunakan potongan-potongan 3 biru kawat untuk
menghubungkan:
- D7 pendek - panjang D10
- D8 pendek - panjang D11
- D9 pendek - panjang D12
- Gunakan 12 buah hijau kawat untuk
menghubungkan:
- D1 pendek - panjang D4
- D4 pendek - D7 panjang
- D2 pendek - panjang D5
- D5 pendek - panjang D8
- D3 pendek - panjang D6
- D6 pendek - panjang D9
- D10 pendek - panjang D13
- D13 pendek - panjang D16
- D11 pendek - panjang D14
- D14 pendek - D17 panjang
- D12 pendek - panjang D15
- D15 pendek - panjang D18
- Hubungkan kabel merah dari papan sirkuit ke
kabel merah pada Valentineheart (terhubung ke setiap titik yang
nyaman).
- Hubungkan kabel hitam dari papan sirkuit ke
kabel hitam pada Valentineheart (terhubung ke setiap titik yang
nyaman).
- Sambungkan kabel biru 3 dari papan sirkuit
untuk masing-masing kabel biru 3
pada Valentineheart, mereka mungkin dapat terhubung dalam urutan
apapun.
- Hati-hati memeriksa semua kabel.
- Memangkas panjang LED Lead.
- Pasang 4060B ke pemegang.
- Menghubungkan baterai 9V dan
menghidupkan.
- Menggunakan obeng kecil,
menyesuaikan 47 k preset variabel resistor memberikan tingkat flash yang
cocok untuk LED.
Peringatan!
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED.
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED.
Diagram sirkuit
Ini demo hasil jepretnya
Tag :
Tutorial,