Popular Post

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

By : utamibiran
DIKSI (PILIHAN KATA)
Jika kita menulis atau berbicara, kita itu selalu menggunakan kata. Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok kata, klausa, kalimat, paragraph dan akhirnya sebuah wacana.
Di dalam sebuah karangan, diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi.

Definisi Diksi
Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi  atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
   
Fungsi Diksi 
a)    Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.                                                    
b)    Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c)    Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d)    Mencegah perbedaan penafsiran.
e)    Mencagah salah pemahaman.
f)     Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
 
Manfaat Diksi 
1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
  
Syarat-Syarat Ketepatan Diksi
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.
Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.
Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :
1) Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam makna. Contoh :
  Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi.  (Denotasi)
  Sinta adalah ·bunga desa di kampungnya.     (Konotasi)

2) Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
 Siapa ·pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
 Pembebasan bea masuk untuk jenis· barang tertentu adalah peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.

3) Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
 Intensif –· insensif                     
 Karton –· kartun                         
 Korporasi –· koperasi               
  
4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan. Contoh :
 ·Modern : canggih    (secara subjektif)
 ·Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)
 ·Canggih : banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual (menurut kamus)

5) Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.
· Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
· Koordinir seharusnya koordinasi.

6) Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Pasangan yang salah
Pasangan yang benar
antara ..... dengan ....
antara .... dan .....
tidak ..... melainkan .....
tidak ..... tetapi .....
baik ..... ataupun .....
baik ..... maupun .....
bukan ..... tetapi .....
bukan ...... melainkan .....

7) Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret. Contoh :
 Kata umum : melihat·
 Kata khusus: melotot,· membelak, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi, menonton, memandang, menatap. 

8) Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
 Isu (berasal dari bahasa Inggris· “issue”) berarti publikasi, perkara.
 Isu (dalam bahasa Indonesia)· berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus.

9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama.
Homofoni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Homografi adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.
 Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting· (hewan)
 Homofoni : Bank  (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak laki-laki)
 Homografi : Apel (buah) – Apel (upacara)

10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi objek yang diamati. Contoh :
 Kata abstrak·
Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
 Kata konkret·
APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.

Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :
Makna sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :

    1.      Makna Leksikal 
Makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita.
Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku yang bermakna “banyak buku”.

    2.      Makna Referensial dan Nonreferensial 
Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen.
Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial).

  3.   Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran badannya normal.  
Makna konotatif adalah: makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.

    4.   Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Contoh: Kata kuda memiliki makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yg bisa dikendarai”. 
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem / kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada diluar bahasa . Contoh: Kata melati berasosiasi dg suatu yg suci / kesucian. Kata merah berasosiasi berani / paham komunis.

    5.   Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Contoh: Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi bisa juga hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan.  
Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Contoh: Kata tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di bidang hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu perkara.

   6.   Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud dengan idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa baik kata, frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal, baik unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contoh: Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yg disebut makna dasar, Kata rumah kayu bermakna, rumah yang terbuat dari kayu.  
Makna pribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa

   7.   Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kata, frase dan kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. Contoh: Putri malam bermakna bulan , Raja siang bermakna matahari.
Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti :
• Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
• Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
• Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

Contoh Paragraf :
 1). Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan kawanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
 2). Liburan tahun ini Aku dan kawanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami.



Sumber lain : Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia. 2006. 
Tag : ,

Bad Design

By : utamibiran

Interaksi Manusia dan Komputer

Bad Design
Bad design adalah sebuah desaign yang yang memiliki tata letak atau penataan warna yang tidak enak untuk dilihat atau tidak efektif untuk digunakan. Bad design dalam interaksi manusia dengan komputer dapat ditemui dalam beberapa kasus diantaranya bad design dalam suatu hardware, aplikasi, web, blog dan masih banyak lagi. Design itu sendiri adalah biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.
Untuk contoh bad design yang pertama saya akan memperlihatkan website yang mempunyai tampilan buruk. Ada  baiknya jika ingin membuat sebuah website cukup simple saja dan yang pastinya tidak mengganggu penglihatan. Dan berikut ini adalah salah satu contoh website :
Alasan mengapa web tersebut memiliki desain yang buruk (bad design):


·         Ketika memasuki website tersebut, hal pertama yang dilihat adalah tampilannya. Tampilan yang ada didalam website tersebut sangat membingungkan, terlebih lagi banyak gambar-gambar yang tidak penting atau tidak jelas gunanya untuk apa.
·         Loading memakan waktu yang lama.
·         Halaman pertama (index/home) tidak sesuai dengan standar browser pada umumnya (800x600pixel).
·         Halaman harus di-scroll menyamping
·         Tidak memiliki fokus tema.
·         Peletakan elemen (teks,paragraf,gambar) yang berantakan.
·         Tombol navigasi yang tidak teratur.
·         Tata letak frame-frame terkesan acak-acakan.
·         Terdapat broken link (link tanpa tujuan).
·         Terdapat gif (gambar bergerak) yang tidak sinkron dengan tema web. 
·         Pada halaman awal, tidak dijelaskan tujuan web tersebut dibuat. Tetapi langsung memajang produk.
·         Kombinasi warna pada tulisan yang tidak sesuai.
·         Banyak pilihan menu yang tidak sesuai dengan web, dan banyak sekali menu-menu yang terhalang oleh gambar yang tidak jelas.

Saran :

·         Seharus nya tata letak dari post nya bisa lebih dirapihkan lagi.
·         Halaman disesuaikan dengan standar  browser.
·         Memberikan link yang benar bukan broken link.
·         Judul web nya pun lebih baik yang sederhana saja.
·         Kombinasi warna pada tulisan yang harus diubah, jika perlu disamakan saja warna pada setiap tulisan.
·         Harus menentukan tema daari website.
·         Jangan meletakkan gambar yang tidak sesuai tema.
·         Lebih memperhatikan kombinasi warna agar website menjadi lebih menarik.
·         Tata letak dari gambar dan isi content lebih diperhatikan lagi.

Bad program
Sebuah program seharusnya dibangun dengan interface (antarmuka) semenarik mungkin, serapi mungkin dan selengkap mungkin agar tidak begitu membuat pemakai bingung dan menyebabkan tidak digunakannya program terseut. Hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian pmembantu para user menggunakan program dengan seefisien mungkin. Tetapi masih banyak program yang dirancang sederhana sehingga para user tidak hanya menggunakan 1 program tapi menggunakan banyak program.
Contoh program yang menurut saya memiliki fungsi kurang lengkap adalah :


Contoh program kalkulator ini dibuat dengan Ms. Visual Basic 6.0, sehingga tampilan yang ditampilkan lebih seadanya. Operator yang digunakan hanya 4 operator yang menurut saya kurang lengkap dan masih user akan beranggapan lebih baik menggunakan cara hitung manual.
Pada program ini pula memiliki tempat input 2 dan 1 output menurut saya kurang efektif dalam proses pengerjaannya. Aplikasi yang digunakan untuk membuat kalkulator ini termasuk aplikasi yang sudah terlewatkan zaman. Ini adalah solusi yang lebih baik untuk membuat kalkulator.



Sedikit ulasan Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Jadi aplikasi ini terbilang lebih baru dari Ms. Visual Basic 6. Berikut contoh program yang disarankan untuk merubah program kalkulator sebelumnya :





Bad Design Handphone
Siemens Xelibri 6
Siemens memasuki pasaran telefon fesyen, Pada tahun 2003 Siemens dengan bantuan beberapa pereka fesyen dan firma rekaan industi IDEO menghasilkan telefon Xelibri. Sebanyak 8 telefon Xelibri dihasilkan di dalam koleksi telefon fesyen ini dan setiap satunya diharapkan cukup bergaya untuk menjadi aksesori fesyen. Xelibri 6 ialah peranti berbentuk bekas bedak solek. Apabila dibuka terdapat cermin mengelilingi skrin telefon. Di atas kertas idelefon berbetuk bekas bedak mungkin idea yang munasabah. Namun apabila hanya dihasilkan dalam bentuk fizikal Xelibri 6 sebenarnya kelihatan seperti tempat duduk tandas lengkap dengan lubang pada bahagian tengah dan papan kekunci di atas tempat melabuhkan punggung! Beberapa bulan selepas dijual, kesemua telefon di dalam koleksi Xelibri dihentikan pengeluarannya kerana tidak langsung mendapat sambutan.
Handphone ini kelihatan seperti tempat duduk tandas. Handphone yang baik adalah hand phone yang mudah digunakan oleh user atau sering disebut user friendly. Namun, pada kasus Siemens Xelibri 6 justru hp menyulitkan user untuk menggunakannya baik untuk mnelfon atau mengirim pesan singkat sms dan terkesan hp tersebut hanya mengandalkan model.



Tag : ,

Proyek Valentineheart

By : utamibiran
Assalamu’alaikum teman.

     Kali ini saya akan menjelaskan cara membuat Valentineheart light.
Saya belum tertarik sebelumnya membuat ini karena sejujurnya ini sama sekali bukan bidang saya. Saya kuliah dijurusan Sistem Informasi yang seharusnya mendalami ilmu analis. Sampai saya sering melihat teman-teman saya membuat trafficlight mini dan sayapun tertarik ingin membuat yang seperti itu.
Setelah browsing panjang akhirnya saya temukan valentineheart ini.
    



     Proyek ini berkedip 18 LED pada tiga tingkat yang berbeda dan kita dapat menggunakan ini untuk membuat  Valentineheart eye-catching. Sirkuit tetap sederhana (dan murah) dengan menggunakan IC 4060B yang merupakan counter dan osilator (jam) dalam satu paket. Sirkuit memerlukan pasokan 9V, seperti baterai PP3. Itu tidak akan bekerja dengan tegangan rendah dan tegangan yang lebih tinggi akan menghancurkan LED.
     Resistor variabel preset dapat digunakan untuk menyesuaikan osilator frekuensi dan ini menentukan tingkat flash LED. IC membatasi arus ke dan dari output yang jadi LED dapat dihubungkan dengan aman tanpa resistor seri untuk membatasi arus. Bagian stripboard dari sirkuit mudah untuk membangun tetapi kabel untuk LED membutuhkan perawatan sehingga memberikan petunjuk rinci di bawah ini.
     Cetak dan lem tamplate berikut ke kartu tebal, hardboard dll.

Peringatan!
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED. 


Bahan yang diperlukan
  • resistor: 10k, 470k
  • preset: 47k (ini bisa menjadi 100k jika diperlukan)
  • kapasitor: 0.1µF
  • 4060B IC
  • 16-pin DIL soket untuk IC
  • LED × 18, 5mm diameter, merah (atau setiap campuran merah, oranye, kuning dan hijau)
  • on/off switch
  • baterai klip untuk 9V PP3
  • stripboard 13 baris × 18 lubang



Tata letak Stripboard


Membangun sirkuit
  1. Mulai dengan menyolder komponen ke stripboard seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas. Melakukan tidak memasukkan 4060B IC pada tahap ini.
Menyusun LED:
  1. Potong bentuk yang cocok dari kaku kartu (atau serupa bahan), seperti Valentineheart template.Cat atau warna kartu pada tahap ini jika diperlukan.
  2. Rencana tata letak LED 18 (disarankan posisi ditandai pada template).
  3. 5mm lubang bor untuk LED - menempatkan kartu pada sepotong kayu memo untuk melakukan hal ini tanpa merusak kartu atau tabel.
  4. Mendorong LED ke dalam lubang, mereka harus cocok cukup ketat dan lem tidak boleh diperlukan.
  5. Label LED D1 - D18 secara acak di bagian belakang kartu.
Kabel LED:
Menggunakan terdampar kawat untuk semua sambungan LED dan solder semua kabel dekat LED tubuh sehingga mengarah dapat dipotong pendek kemudian.
Warna kawat disarankan untuk menghindari kebingungan, tetapi kita dapat menggunakan warna lain jika kita inginkan, listrik tidak akan keberatan! Misalnya kita dapat menggunakan merah dan hitam seperti yang disarankan, tetapi pengganti kuning dan putih untuk biru dan hijau yang disarankan.
7.      Potong semua LED pendek mengarah menjadi sangat singkat untuk memudahkan identifikasi
  1. Hubungkan merah kawat untuk menghubungkan semua petunjuk panjang D1, D2, dan D3. 
    Ingatlah untuk solder kabel dekat LED tubuh sehingga memimpin panjang dapat dipotong pendek kemudian.
  2. Hubungkan kabel hitam untuk menghubungkan semua pendek mengarah D16, D17 dan D18.
  3. Menggunakan potongan-potongan 3 biru kawat untuk menghubungkan:
    • D7 pendek - panjang D10
    • D8 pendek - panjang D11
    • D9 pendek - panjang D12
  4. Gunakan 12 buah hijau kawat untuk menghubungkan:
    • D1 pendek - panjang D4
    • D4 pendek - D7 panjang
    • D2 pendek - panjang D5
    • D5 pendek - panjang D8
    • D3 pendek - panjang D6
    • D6 pendek - panjang D9
    • D10 pendek - panjang D13
    • D13 pendek - panjang D16
    • D11 pendek - panjang D14
    • D14 pendek - D17 panjang
    • D12 pendek - panjang D15
    • D15 pendek - panjang D18
  5. Hubungkan kabel merah dari papan sirkuit ke kabel merah pada Valentineheart (terhubung ke setiap titik yang nyaman).
  6. Hubungkan kabel hitam dari papan sirkuit ke kabel hitam pada Valentineheart (terhubung ke setiap titik yang nyaman).
  7. Sambungkan kabel biru 3 dari papan sirkuit untuk masing-masing kabel biru 3 pada Valentineheart, mereka mungkin dapat terhubung dalam urutan apapun.
  8. Hati-hati memeriksa semua kabel.
  9. Memangkas panjang LED Lead.
  10. Pasang 4060B ke pemegang.
  11. Menghubungkan baterai 9V dan menghidupkan.
  12. Menggunakan obeng kecil, menyesuaikan 47 k preset variabel resistor memberikan tingkat flash yang cocok untuk LED.


Peringatan!
Menggunakan baterai (atau catu daya) dengan tegangan yang lebih tinggi daripada 9V akan menghancurkan LED.
Dapat Anda lihat dari diagram sirkuit tersebut (di bawah) 6 LED yang terhubung dalam seri antara + 9V pasokan dan 0V.Setiap LED membutuhkan sekitar 2V di atasnya cahaya, jadi menggunakan tegangan tentang 12V (= 6 × 2V) atau lebih akan membuat perilaku LED langsung, terlepas dari 4060B IC. Dengan tidak resistor seri untuk membatasi arus ini akan menghancurkan LED.


Diagram sirkuit


 Ini demo hasil jepretnya





Tag : ,

- Copyright © Utami Pratiwi -