Archive for Oktober 2015
PERKEMBANGAN TELEMATIKA
By : utamibiran
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini akhirnya bisa diselesaikan.
Makalah
dengan judul “Perkembangan Teknologi Telematika” ini disesuaikan
dengan tujuannya untuk menunjang perkuliahan dalam mata kuliah PENGANTAR
TELEMATIKA serta memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu kepada
kami.
Materi
diskusi sudah diurutkan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, sehingga
Mahasiswa insya Allah dapat dengan mudah memahami.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan pada penulisan makalah ini, baik
isi maupun redaksinya, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun
diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya.
Terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak
terhadap terselesaikannya makalah ini.
Akhir
kata, insya Allah makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Depok,16 Oktober 2015
Hormat kami
Hormat kami
1.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan
Telematika
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan
sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media
Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada
perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA
yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami
sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam
perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana
MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia
semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi
dalam berbagai medium adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami
sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar
istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information
and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun
sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang
pengkajiannya.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan
masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan
atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia,
bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi
elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim
begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi
interaktif.
1.2 Rumusan Masalah
Perkembangan dan kemajuan yang pesat
dibidang Telematika atau Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia memicu
berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif masyarakat Indonesia
sendiri sebagai pengguna. Oleh karenanya dibutuhkan berbagai pencegahan maupun
tindakan preventif dari pemerintah sebagai pembuat aturan hukum di Indonesia
untuk mengurangi dampak negatif dari kemajuan Telematika tersebut. Salah satu
dari upaya pemerintah tersebut adalah pembuatan peraturan perundang-undangan
yang mengatur lalu lintas transaksi elektronik yang menggunakan bidang
Telematika sebagai sarananya. Makalah ini akan memaparkan aspek hukum tersebut
yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) sebagai salah satu acuan penegakkan hukum di Indonesia
dibidang Telematika.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami definisi dan perkembangan Telematika atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia beserta produk-produk hukum
yang dibuat pemerintah yang menyertai perkembangan bidang teknologi yang
berbasiskan informasi tersebut.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Telematika
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah
dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya
sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Pertama kali
memperkenalkan kata ini adalah penulis buku berjudul “L’informatisation de la
Societe” yaitu Simon Nora dan Alain Minc pada tahun 1978. Istilah telematika
dari segi hukum adalah perkembangan sistem elektronik berbasis digital antara
teknologi informasi dan media yang awalnya masing – masing berkembang secara
terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari
TELECOMMUNICATION and INFORMATICS" sebagai wujud dari perpaduan konsep
Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai
"the new hybrid technology" yang lahir karena perkembangan teknologi
digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah
"konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari
isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Menurut Wikipedia,
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Istilah
telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang,contoh adalah:
- Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatantelekomunikasi.
- Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
- Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
2.2 Perkembangan Telematika Di Indonesia
Peristiwa proklamasi 1945 membawa
perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada
situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah
negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi
itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun
50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi
pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang
dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah
telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon,
televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia
tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi
menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
2.3 Trend Telematika Ke depan
Berkembangnya kemajuan teknologi yang
semakin pesat, masyarakat diharuskan untuk dapat mengikuti perkembangan
teknologi yang ada. Mengenai trend ke depan Telematika, merupakan kebebasan
individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau
sesaat) di dalam masyrakat. Hal terpenting dalam proses perkembangannya yaitu
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak
menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat
menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat,
baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini.
Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor,
penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi
terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi
berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan
akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan
faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka pun sudah semakin
bersahabat,seperti software Microsoft, desktop Ubuntu, GoogleApps, YahooApps
Live.
Semua itu berlomba-lomba menampilkan
antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin
tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan
segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar
yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah,
termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus
berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih
baik.
Ada lima kelompok industry yang berperan
besar dalam perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
· Infrastruktur
Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
· Infrastruktur
Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
· Hosting
service (biasanya resiko bisnis rendah)
· Transaction
type service (biasanya resiko bisnis rendah)
· Content
/ knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)
2.4 Perkembangan Telematika Dari Berbagai Aspek
·
E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud
untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada
suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan
mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki beberapa terget.
Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment
dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat
menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi
pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat
diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk
peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi
juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan
intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah
memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi
informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi,
data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
·
E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi
jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik.
Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau
kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan
dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman
perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce
juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah
toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk
yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui
mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan
membeli pulsa.
·
E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran
dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka
dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet
berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang
dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya.
Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal
kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk
cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa
pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga
sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat
diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun
pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA),
telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian
sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah
(SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah,
dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak
lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan
ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web,
telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global
Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G,
dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan
udara, serta teleconference.
·
E-Banking
Seiring dengan berjalannya waktu,
perkembangan Telematika yang sangat pesat menjadikannya bagian dari
insfrastruktur pembangunan. Sebagai bukti, Telematika
dapat mempercepat transaksi dan perhitungan bisnis menjadi lebih akurat melalui
e-commerce. Hampir semua transaksi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,
contohnya adalah penggunaan internet banking yang semakin gencar belakangan
ini.
Internet banking atau e-banking adalah
salah satu aplikasi di dunia bisnis yang berbasis internet. E-banking didukung
oleh perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan tentunya internet. Di
Indonesia sendiri, hampir semua bank sudah mempunyai aplikasi internet banking,
sebagai contoh Bank BCA dengan aplikasi Klik BCA.
Adapun
persyaratan bisnis untuk Internet Banking adalah :
1. Aplikasi yang mudah digunakan : implementasi agar memudahkan pengguna adalah melalui pendekatan menggunakan web browser.
2. Layanan dapat dijangkau dimana saja : dengan menggunakan internet sebagai penghubung, memungkinkan untuk aplikasi ini dapat diakses dari mana saja di dunia.
3. Murah : dengan adanya internet, biaya pengaksesan Internet Banking menjadi lebih murah.
4. Aman : untuk keamanan, dilakukan dengan menerapkan teknik kriptografi (penggunaan enkripsi dengan SSL/ Secure Socket Layer) atau VPN( Virtual Private Network) untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang.
5. Dapat diandalkan.
2.5 Studi Kasus Telematika : ePaper Gunadarma
Seiring perkembangan telematika yang
semakin maju, semakin bertambah juga orang-orang yang menyalahgunakannya.Tidak
heran jika kita lebih sering mendengar dan mengetahui kasus-kasus telematika
yang bernilai negatif dibandingkan dengan dampak positif telematikanya. Kasus
terbaru bahkan melibatkan negara, bukan hanya satu melainkan dua negara. Ya,
kasus tersebut adalah penyadapan yang dilakukan Australia terhadap petinggi
negara kita, Indonesia.
Walaupun kasus tersebut sedang
"laku" di mana-mana, tapi saya tidak akan membahas kasus tersebut,
karena sudah terlalu banyak yang membahasnya. Di sini saya akan membahas contoh
kasus telematika yang bernilai positif, yaitu pemanfaatan telematika dalam
bidang pendidikan. Contoh yang saya ambil ini terinspirasi dari saya sendiri
dan teman-teman di Gunadarma. Contoh kasus telematika ini mengenai e-paper.
E-paper adalah salah
satu fasilitas yang dikembangkan oleh bagian perpustakaan Universitas
Gunadarma. E-paper ini dibuat untuk membantu para mahasiswa yang akan atau
sedang melakukan Penulisan Ilmiah, Skripsi, ataupun penulisan Jurnal. Jadi,
melalui e-paper ini mahasiswa Gunadarma dapat melihat contoh-contoh PI,
Skripsi, atau jurnal yang dimiliki oleh perpustakaan Gunadarma. Dalam e-paper
tersebut kita dapat melihat PI dan Skripsi mulai dari cover sampai listing
programnya.
E-paper ini sangat membantu saya dan
teman-teman yang semester 6 kemarin harus membuat Penulisan Ilmiah. Karena
dengan adanya e-paper ini kita tidak bingung lagi untuk menentukan bagaimana
format penulisannya, kalimat-kalimat yang digunakan, tahapan penulisan dalam
setiap babnya, dan lain-lain. Walaupun kita dibimbing oleh Dosen Pembimbing
dalam penulisannya, e-paper tetap sangat membantu, setidaknya kita jadi tidak
perlu melakukan banyak revisi karena kita sudah melihat contoh-contoh yang ada
di e-paper, dimana contoh-contoh tersebut sudah "sah" atau benar.
Dengan adanya e-paper ini sangat membantu mahasiswa gunadarma dalam kegiatan
akedimiknya, khususnya penulisan atau tugas akhir.
Pemanfaatan telematika dalam hal ini
berdampak sangat positif, saya dan teman-teman bahkan mungkin seluruh mahasiswa
gunadarma yang sudah mengetahui e-paper, pasti sudah mendapatkan manfaat
positifnya. Namun, mungkin belum seluruh mahasiswa mengetahui fasilitas ini,
khususnya mahasiswa baru. Oleh karena itu, perlu "promosi" lain agar
seluruh mahasiswa dapat mengetahuinya, sehingga ketika mereka membutuhkan
contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal, mereka tidak lagi kesulitan.
Menurut saya, pemanfaatan telematika
seperti e-paper ini perlu disebarluaskan dan dikembangkan lagi, tidak terbatas
hanya pada instansi atau bidang tertentu saja, apalagi manfaatnya berdampak
positif.
3.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
4. DAFTAR PUSTAKA
Tag :
Technology,
Telematika
By : utamibiran
Definisi
Telematika
Telematika,
adalah kata yang berasal dari bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang berarti
bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah
Teknologi Informasi berarti perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah
informasi. Para ahli menyatakan bahwa Telematics adalah singkatan dari "Telecommunication
and Informatics" sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and
Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid
technology" yang hadir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan
ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi
semakin terpadu atau populer dengan istilah "konvergensi". Pada
awalnya Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi
teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Pada saat ini disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi telah menghadirkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika berarti perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula berkembang masing-masing terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau "the Net". Dalam perkembangannya istilah media dalam telematika berkembang menjadi wacana multimedia. hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi, multimedia dan informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the network of the networks", masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace - sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi kebanyakan netter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya. "Alam baru" ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.
Pada saat ini disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi telah menghadirkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika berarti perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula berkembang masing-masing terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau "the Net". Dalam perkembangannya istilah media dalam telematika berkembang menjadi wacana multimedia. hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi, multimedia dan informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the network of the networks", masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace - sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi kebanyakan netter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya. "Alam baru" ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.
Dengan
demikian, istilah "cyber law" sebagaimana dipahami oleh masyarakat
sekarang ini kurang tepat jika digunakan untuk merujuk pada hukum yang tumbuh
dalam medium cyberspace. Istilah "cyberspace law" justru lebih tepat
untuk itu. Namun demikian, Istilah "telematika" paling tepat
digunakan karena lebih memperlihatkan hakekat keberadaannya dan layak untuk
digunakan sebagai definisi guna melakukan pengkajian hukum selanjutnya. Istilah
"telematika" merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem
elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media
dan informatika.
Berbicara tentang hukum dalam arti luas, berarti mencakup segala macam ketentuan hukum yang ada baik materi hukum tertulis - tertuang dalam peraturan perundang-undangan - maupun materi hukum tidak tertulis - tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang berkembang. Sehubungan dengan itu, sistem hukum nasional sesungguhnya tetap berlaku terhadap segala aktivitas komunikasi yang dilakukan dalam lingkup cyberspace. Hal ini berarti bahwa domain-domain hukum yang semula dipahami secara sektoral, baik dalam bidang telekomunikasi, media maupun informatika akan semakin konvergen. Yang terjadi bukan kevakuman hukum, melainkan suatu pembidangan hukum yang lebih khusus tanpa menafikan keberlakuan bidang-bidang hukum yang telah ada dalam sistem hukum yang berlaku. Dengan demikian definisi Hukum Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi telematika yang berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.
Lingkup pengkajian Hukum Telematika terfokus pada aspek-aspek hukum yang terkait dengan sistem informasi dan sistem komunikasi, khususnya yang diselenggarakan dengan sistem elektronik, dengan tetap memperhatikan esensi dari:
Berbicara tentang hukum dalam arti luas, berarti mencakup segala macam ketentuan hukum yang ada baik materi hukum tertulis - tertuang dalam peraturan perundang-undangan - maupun materi hukum tidak tertulis - tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang berkembang. Sehubungan dengan itu, sistem hukum nasional sesungguhnya tetap berlaku terhadap segala aktivitas komunikasi yang dilakukan dalam lingkup cyberspace. Hal ini berarti bahwa domain-domain hukum yang semula dipahami secara sektoral, baik dalam bidang telekomunikasi, media maupun informatika akan semakin konvergen. Yang terjadi bukan kevakuman hukum, melainkan suatu pembidangan hukum yang lebih khusus tanpa menafikan keberlakuan bidang-bidang hukum yang telah ada dalam sistem hukum yang berlaku. Dengan demikian definisi Hukum Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi telematika yang berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.
Lingkup pengkajian Hukum Telematika terfokus pada aspek-aspek hukum yang terkait dengan sistem informasi dan sistem komunikasi, khususnya yang diselenggarakan dengan sistem elektronik, dengan tetap memperhatikan esensi dari:
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan
Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang,
sebagai contoh adalah :
- Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
- Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
- Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Perkembangan
Telematika Di Indonesia
Indonesia
termasuk dalam Negara tertinggal mengenai ilmu telematika. Peristiwa
proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus
menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena
Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum,
dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya
pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an,
ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah
ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum
mencapai tingkat kematangan.
Dalam
latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari
radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke
internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia.
Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra
satelit dan masa satelit.
Akan
tetapi dengan seiring perkembangan zaman Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat, karena telah banyak bermuculan produk-produk IT yang lebih kecil,
cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda dan muktahir. Misalnya
teknologi perakitan prosessor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm,
telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil
sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan sedangkan
teknologi mukthir adalah teknologi automobile systems yang menggabungkan Global
Positioning System (GPS) dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui
lokasi jalan, dan sekarang ini yang sedang populer juga banyak dicari dan
digunakan oleh masyarakat yaitu smartphone, dan juga tablet PC.
Smartphone
ini merupakan telepon selular dengan system operasi didalamnya adalah android.
Dengan kecanggihan smartphone ini aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan atau
hanya bisa digunakan didalam Komputer itu bisa digunakan didalam smartphone
ini. Tablet pc, ini merupakan komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar
sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer
mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse
komputer.
Trend
Telematika Kedepan
Berkembangnya
kemajuan teknologi yang semakin pesat, masyarakat diharuskan untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Mengenai trend ke depan Telematika,
merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai
suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Hal terpenting dalam proses
perkembangannya yaitu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan
tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika
dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh
masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan
perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan
multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan
kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang
masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless
dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini
berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka
pun sudah semakin bersahabat,seperti software Microsoft, desktop Ubuntu,
GoogleApps, YahooApps Live.
Semua
itu berlomba-lomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat
dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search
engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh
penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin
dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat
dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan
adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada
harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam
perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
·
Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya
resiko bisnis paling besar)
·
Infrastruktur Internet (biasanya resiko
bisnis sedang & rendah)
·
Hosting service (biasanya resiko bisnis
rendah)
·
Transaction type service (biasanya
resiko bisnis rendah)
·
Content / knowledge producer (biasanya
resiko bisnis rendah)
Sumber :
Tag :
Technology,