- Back to Home »
- Organization »
- Manusia dan Kebudayaan
Posted by : utamibiran
Jumat, 29 Maret 2013
ILMU BUDAYA DASAR 1
Manusia
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus. Manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan ;Dan lain sebagainya.
Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
1.
Jasad
2.
Hayat
3.
Ruh
4.
Nafs
Manusia
sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
·
Id
·
Ego
·
Superego
Hakekat Manusia
:
·
Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
·
Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
·
mahluk
biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi
·
Mahluk
Ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja dan berkarya
Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, bahwa kebudayaan adalah semua hasil
dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Para
ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7
unsur yaitu :
·
unsur
religi
·
sistem
kemasyarakatan
·
sistem
peralatan
·
sistem
mata pencaharian hidup
·
sistem
bahasa
·
sistem
pengetahuan
·
seni
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak
lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah
kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan
manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.
B.Manusia
dan Cinta Kasih
Pengertian
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta.
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun
rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta
memiliki 3 unsur yaitu :
·
Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia.
·
Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa
antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang.
·
Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui
adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3
tingkatan yaitu :
·
Tinggi :
cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah.
·
Menengah : cinta kepada orang tua, anak,
saudara, istri/suami dan kerabat.
·
Rendah : cinta yang lebih mengutamakan cinta
keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Kasih
Sayang
Kasih sayang adalah
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang
ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak
sadar dari masing-masing pihak di tuntut
tanggung jawab, Pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah
tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara
pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Belas
Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape
ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang
tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria
dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros
ini adalah cinta eros cinta karena kodrati sebagi laki-laki dan
perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya
gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil.
Cinta terhdap sesama merupakan perpaduan cinta agape dan
cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk
membedakan antara cinta kepada orang
tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesama ini diberi
istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya,
cantiknya, melainkan karena penderitaannya.
STUDY KASUS
Kisah
Cinta Abadi Habibie-Ainun
Sepulang
studi di Jerman Barat selama 7 tahun, Habibie memberanikan diri mendekati
Ainun.
VIVAnews - Dalam buku
Habibie&Ainun, mantan Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengisahkan awal
pertemuan dengan istrinya, almarhumah Hasri Ainun Habibie. Sepulang studi di
Jerman Barat selama tujuh tahun, Habibie memberanikan diri mendekati Ainun yang
mantan adik kelasnya di SMA-Kristen, Bandung.
Dalam pertemuan itu Habibie tak menyangka Ainun telah menjadi dokter berparas cantik. Padahal, saat sama-sama masih duduk di bangku SMA, Habibie kerap mengolok Ainun yang gemuk dan hitam.
"Saya tak menyangka bertemu dengan Ainun, reaksi spontan saya, 'Ainun kamu cantik, dari gula jawa menjadi gula pasir!" tutur Habibie dalam buku karangannya itu.
Diakui lulusan teknik mesin, Institut Teknologi Bandung ini, ejekan demi ejekan yang dilontarkannya kepada Ainun pada masa itu karena guru-guru di SMA mereka seringkali menjodohkan keduanya. Ainun dikenal sebagai siswi yang pintar ilmu pasti, begitu pula dengan Habibie.
"Yang menyinggung perasaan saya adalah terlalu sering diucapkan oleh guru di dalam kelas Ainun dan kelas saya bahwa saya dan Ainun pantas kelak menjadi suami isteri, sehingga keturunan kami menjadi pintar-pintar. Reaksi kami malu dan kawan-kawan saya sering membuat komentar tambahan yang menyinggung perasaan," ucapnya.
Kala itu, malam takbiran, Rabu, 7 Maret 1962, pertemuan pertama setelah tujuh tahun lamanya ternyata menjadi kenangan manis sepanjang masa bagi Habibie. Mata Habibie terpaku pada sosok Ainun yang telah berubah drastis menjadi sosok wanita ayu dan terpelajar.
Habibie tak pernah gentar walaupun kawan-kawannya selalu mengejek ketidakpantasannya bersanding dengan Ainun. Dikatakan kawan-kawannya saat itu, Habibie tak akan mampu bersaing dengan lelaki yang sudah lebih dulu mengincar Ainun, seorang anak dari tokoh terkemuka, berpendidikan lebih tinggi, tampan dan berada.
"Jikalau memang Ainun ditakdirkan untuk saya dan saya untuk Ainun, maka Insya allah Ainun akan menjadi isteri saya dan saya menjadi suami Ainun," tegasnya.
Maka, saat Hari Raya Idul Fitri, Habibie mengunjungi rumah Ainun bersama keluarganya. Pada hari itu pula, dia menyatakan perasaannya pada Ainun saat berjalan kaki menuju kampus ITB melewati bekas sekolah mereka berdua di Jalan Dago, Bandung.
"Tanpa kami sadari waktu begitu cepat berlalu dan kami berdua berpegangan tangan hingga tiba kembali ke rumah Ainun," kisahnya. (umi)
Dalam pertemuan itu Habibie tak menyangka Ainun telah menjadi dokter berparas cantik. Padahal, saat sama-sama masih duduk di bangku SMA, Habibie kerap mengolok Ainun yang gemuk dan hitam.
"Saya tak menyangka bertemu dengan Ainun, reaksi spontan saya, 'Ainun kamu cantik, dari gula jawa menjadi gula pasir!" tutur Habibie dalam buku karangannya itu.
Diakui lulusan teknik mesin, Institut Teknologi Bandung ini, ejekan demi ejekan yang dilontarkannya kepada Ainun pada masa itu karena guru-guru di SMA mereka seringkali menjodohkan keduanya. Ainun dikenal sebagai siswi yang pintar ilmu pasti, begitu pula dengan Habibie.
"Yang menyinggung perasaan saya adalah terlalu sering diucapkan oleh guru di dalam kelas Ainun dan kelas saya bahwa saya dan Ainun pantas kelak menjadi suami isteri, sehingga keturunan kami menjadi pintar-pintar. Reaksi kami malu dan kawan-kawan saya sering membuat komentar tambahan yang menyinggung perasaan," ucapnya.
Kala itu, malam takbiran, Rabu, 7 Maret 1962, pertemuan pertama setelah tujuh tahun lamanya ternyata menjadi kenangan manis sepanjang masa bagi Habibie. Mata Habibie terpaku pada sosok Ainun yang telah berubah drastis menjadi sosok wanita ayu dan terpelajar.
Habibie tak pernah gentar walaupun kawan-kawannya selalu mengejek ketidakpantasannya bersanding dengan Ainun. Dikatakan kawan-kawannya saat itu, Habibie tak akan mampu bersaing dengan lelaki yang sudah lebih dulu mengincar Ainun, seorang anak dari tokoh terkemuka, berpendidikan lebih tinggi, tampan dan berada.
"Jikalau memang Ainun ditakdirkan untuk saya dan saya untuk Ainun, maka Insya allah Ainun akan menjadi isteri saya dan saya menjadi suami Ainun," tegasnya.
Maka, saat Hari Raya Idul Fitri, Habibie mengunjungi rumah Ainun bersama keluarganya. Pada hari itu pula, dia menyatakan perasaannya pada Ainun saat berjalan kaki menuju kampus ITB melewati bekas sekolah mereka berdua di Jalan Dago, Bandung.
"Tanpa kami sadari waktu begitu cepat berlalu dan kami berdua berpegangan tangan hingga tiba kembali ke rumah Ainun," kisahnya. (umi)
OPINI
Setiap orang pasti mempunyai rasa
cinta kasih dan sayang. Karena tanpa rasa cinta kasih dan sayang hidup kita
akan terasa hampa. Cinta tidak memandang dari mana dia berasal, bagaimana
rupanya tetapi cinta itu selalu berasal dari hati, dan hanya hati yang tuluslah
yang akan membuahkan hasil yang sempurna. Terbukti dari ketulusan hati
BJ.Habibie yang mencintai istrinya hingga maut memisahkan mereka.