- Back to Home »
- Learning »
- Middleware pada SIM
Posted by : utamibiran
Senin, 16 November 2015
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
1. Mengapa sistem informasi sangat penting dalam bisnis saat
ini.
Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis
saat ini. Di banyak industri
kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas dari
teknologi informasi. Sistem informasi
menjadi penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi mencopa untuk lebih kompetitif dan
efisiensi dengan mengubah dirinyamenjadi perusahaan digital yang menggunakan
teknologi digital dalam hal proses bisnis, hubungan planggan, pemasok, dan
karyawan. Bisnis saat ini menggunakan
sistem informasi untuk mencapai tujuan utama organisasi; keunggulan
operasional, produk baru, pelayanan dan model bisnis, hubungan
pelanggan-pemasok, meningkatkan proses pengambilan keputusan, keunggulan dan
kelangsungan hidup dari hari ke hari.
2.
Mendefinisikan
sistem informasi dari perspektif bisnis dan teknis.
Dari pandangan
teknis, sebuah sistem informasi mengumpulkanm meyimpan, dan menyebarkan
informasi dari lingkungan organisasi dan operasi internal untuk menunjang
fungsi organisasi dan pengambilan keputusan, komunikasi, koordinator,
pengawasan, analisi, dan penggambaran.
Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna
melalui tiga kegiatan dasar meliputi : input – proses –output. Dari perspektif
bisnis, sistem informasi memberikan solusi atas permasalahan atau tantangan
yang dihadapi oleh perusahaan dan memberikan nilai ekonomi nyata bagi
perusahaan.
3. Indentifikasi dan Menjelaskan tiga dimensi sistem
informasi.
Sistem informasi merupakan kombinasi dari elemen majemen,
organisasi dan teknologi.
a.
Aspek manajemen
sistem informasi meliputi kepemimpinan, strategi, dan prilaku manajemen.
b.
Aspek teknologi
terdiri atas peranti keras, reantik lunak komputer, teknologi manajemen data
dan teknologi jaringan/telekomunikasi (termasuk internet). Dan
c.
Aspek Organisasi
dari sistem informasi melibatkan hierarki organisasi, keahlian fungsional,
proses bisnis, budaya dan kelompok politis.
4. Mengevaluasi aset komplementer yang dibutuhkan bagi
teknologi informasi agar dapat memberikan hasil atau nilai yang bagus.
Sistem informasi merupakan bagian dari urutan kegiatan
menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi
dengan tujuan dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, meningkatkan
kinerja perusahaan, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Teknologi informasi tidak dapat memberikan
nilai ini jika tidak diikuti dengan perubahan dalam organisasi dan manajemen
yang disebut sebagai aset komplementer.
Aset-aset komplementer termasuk dalam model bisnis baru, proses bisnis
baru, budaya organisasi yang menunjang, incentif atas dukungan manajemen
inovasi, pelatihan, dan aset sosial seperti standar, hukum dan peraturan, dan
infastruktur telekomunikasi.
5. Mengidentifikasi dan menjelaskan pendekatan kontemporer untuk
mepelajari sistem informasi dan mebedakan antara keahlian dalam bidang komputer
dan sistem informasi.
Studi sistem informasi berurusan dengan isu dan
pendekatan yang dikontribusikan dari disiplin teknis dan prilaku. Disiplin ilmu yang berkontribusi pada
pendekatan teknis adalah ilmu komputer, metode kuantitatif, dan riset
operasi. Sedangkan pada pendekatan
prilaku adalah psikologi, sosiologi, dan ekonomi.
Keahlian sistem informasi membutuhkan pemahaman aspek
organisasi dan manajemen atas sistem informasi.
Begitu juga dari aspek teknis yang ditujukan bagi keahlian
komputer. Bidang sistem informasi
menciptakan keahlian sistem informasi dengan mengombinasikan semua disiplin ini
dengan orientasi praktik dalam solusi pengembangan sistem atas permasalahan
dunia nyata dan pengelolaan sumber daya teknologi informasi.
MIDDLEWARE
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir9FQ7ZcFrx8SMFIh7OwOwI5yE2EVVGpAyReUYqfQ9apQu6QRQHZAPbOy5eawk7MeFR4cbm9UOVFLGhQfWLE5BvZcxYXa_uIzcPEdH-SXOJX6Exrj_9JRSZmOGh-0unjHMR5llCkZBFe3d/s320/middleware.jpg)
Perangkat lunak middleware
adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan
pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware
adalah:
·
Menyediakan
lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara
detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
·
Menyediakan
lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan
sistim operasi.
·
Mengisi
kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam
hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
Tujuan umum
middleware telematika :
1.
Middleware adalah S/W
penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses
dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu
jaringan.
2.
Middleware
sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi
client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang
berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
1.
Open
Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE),
2.
Object
Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
3.
Microsoft’s
COM/DCOM (Component Object Model).
Lingkungan Komputasi Dari
Middleware Telematika
Suatu lingkungan di mana sistem
komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis yaitu :
1.
Komputasi
tradisional,
2.
Komputasi
berbasis jaringan,
3.
Komputasi
embedded,
4.
Komputasi
grid.
Pada awalnya komputasi
tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja (desktop) untuk pemakaian
pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi
maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan teknologi
jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam. Perubahan
yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional dan
komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan komputasi itu
sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data dan instruksi programnya
dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut ini :
1.
Single
instruction stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga
disebut komputer sekuensial
2.
Single
instruction stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki
memori lokal dan duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor
akan mengeksekusi instruksi/program yang sama
3.
Multiple
instruction stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory
akan dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
4.
Multiple
instruction stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki
kontrol unit, memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung
proses paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang
dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan
aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan
middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi,
pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi
sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data
yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk
berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum
dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah
satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal
organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker),
Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction
Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan
besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan
berbagai sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™
adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan
wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan
protocol stack dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang
dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux
ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari
BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga
mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux.
BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan
ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang
dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA
tanpa perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis
(smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC
(Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi
nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas
Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan
fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah
middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur
jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT
Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ' t h i n c l i
e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat
banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di
server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh
aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut
IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang
membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan
akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk
middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil,
dengan harga yang bersaing.
Contoh-contoh Middleware
1.
Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC)
memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan.
Contoh :
·
SUN
RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
·
DCE
RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
·
Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk
didistribusikan dan dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari
model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB,
dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2.
Object Management Group’s : Common, dan Object Request Broker
Architecture (COBRA)
3.
Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4.
Also .NET Remoting.
PERAN
MIDDLEWARE TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sebuah system
informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan
relevan bagi para penggunanya. Sistem computer menggorganisasikan data kedalam
sebuah hierarki yang dimulai dengan bit dan byte, menuju field, record, dan
basis data(database) . Sekumpulan data yang disusun melauli field dan kemudian
dikelompokan menjadi jenis yang sama dan menjadi sebuah file. Dari file ini kemudian
terbentuk sebuah database(basis data).
Tehnik manajemen tradisional ini membuat organisasi sulit melacak setiap
bagian data yang digunakan secara sistematis dan mengatur data ini sehingga
dapat diakses dengan mudah. Berbagai area dan kelompok fungsional yang berbeda
didizinkan untuk mengembangkan file sendiri. Seiring dengan waktu, lingkungan
file tradisional ini menimbulkan masalah , seperti redundansi data dan
inkonsistensi data, ketergantungan data-program. Tidak flexible, buruknya
kemanan , serta kurangnya pembagian dan ketersediaan data.
Middleware
adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar
dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan.
Berbagai alat
yang tangguh tersedia untuk menganalisa dan mengakses informasi didalam basis
data. Gudang data mengambungkan data saat ini dengan data yang terdahulu dari
beerbagai system operasionalyang berbeda dalam sebuah basis data pusat yang
dirancang untuk pelaporan dan analisis. Gudang data medukung analisis data
multidimensi, juga dikenal sebagai pemrosesan analitis online (online
analytical processing/OLAP). OLAP mereprentasikan hubungan diantara data
seperti struktur multidimensi , yang dapat dilihat sebagai kubus data dan kubus
didalam kubus data, sehingga analisis data yang sangat rumit dapat dilakukan.
Penggalian data menganalisis kelompok data yang lebih besar, termasu isi dari
gudang data, untuk mencari pola dan aturan yang dapat digunakan untuk
mempredidksi perilaku dimasa yang akan datang atau masa depan dan memandu
proses pengambilan keputusan . basis data pada umumnya dapat dihubungkan lewat middleware ke web atau antarmukaweb
untuk memfalisitasi akses pengguna ke data internal perusahaan.
Narasumber : Sumber1 , Sumber2 , Sumber3 , Sumber4
Narasumber : Sumber1 , Sumber2 , Sumber3 , Sumber4